Judul | : MUHAMMAD - Para Pengeja Hujan |
Penulis | : Tasaro GK, |
Penerbit | |
Tanggal terbit | : Juni - 2011 |
Jumlah Halaman | : 690 |
Berat Buku | : - |
Kategori | : Biografi |
Tasaro GK bikin buku baru lagi, lanjutan buku sebelumnya yang berjudul “Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan”, dimana dibuku pertamanya itu mengisahkan dua bagian yang saling berkaitan. Yang pertama tentang nabi Muhammad saw, perjalanan hidup beliau dan jihad-jihad beliau yang sangat menggugah hati untuk disimak. Bagia kedua tentang seorang pemindai surga bernama Kashva yang memegang teguh ajaran lurus Zardush, dimana dia ingin mencari seseorang yang dikatakan dalam kitab agamanya. Seseorang itu adalah Rasulullah saw.
Dibuku kedua Tasaro GK yng berjudul “Muhammad Para Pengeja Hujan” menceritakan lanjutan dari perjalanan Kashva untuk menemui Rasulullah. Selain itu, diceritakan pula kehidupan Rasulullah ketika masih kecil, ditinggalkan sang ayah dan ibu tercinta, sampai pada Rasulullah menutup mata dan digantikan oleh Khalifah Rasulullah, Abu bakar bin Abu Quhafah.
Ada tiga bagian cerita dalam buku ini. Pertama tentang Rasulullah yang sejak kecil sudah terlihat tanda-tanda kenabiannya, ketika hatinya dibelah kemudian dibasuh dengan salju. Betapa istimewanya Rasulullah. Cerita berlanjut pada kepemimpinan Rasulullah terhadap umat-umat muslim. Keramahan, kehalusan tutur kata, kebijaksanaan, keberanian dan banyak lagi sifat baik yang tertanam dalam dirinya sungguh meluluhkan hati orang-orang yang awalnya tak percaya akan ajaran agama yang beliau bawa. Cerita tentang peperangan-peperangan yang beliau pimpin pun hadir dibuku ini.
Bagian paling menguras perasaan adalah saat Rasulullah telah menunjukkan tanda-tanda bahwa dia akan bertemu dengan Allah swt yang berarti akan meninggalkan umat-umatnya di dunia untuk menghirup udara Surga abadi. Betapa perih hati para sahabat yang akan ditinggalkan. Selang beberapa waktu sakit Rasulullah sudah tak tertahankan dan tiba saatnya kebahagiaan abadi menyambut beliau. Sebagai pembaca, hati ikut teriris seandainya benar-benar berada di kejadian itu. Seseorang yang luar biasa mulia dan dicintai akan meninggalkan umat-umatnya. Kepergian Rasulullah ini meninggalkan tanda tanya siapa yang selanjutnya akan memimpin umat muslim. Kemudian terjadilah kesepakatan untuk membaiat Abu Bakar, yang walaupun awalnya tak disetujui oleh ‘Ali, menantu Rasulullah, namun akhirnya terbukti kepemimpinan Abu Bakar membawa manfaat bagi umat muslim. Setelah dua tahun Abu Bakar mengemban amanah sebagai pemimpin umat, beliau menderita sakit yang sudah lama beliau tahan. Agar kepemimpinan umat terjaga, maka Abu Bakar menunjuk ‘Umar, sahabat nabi yang lain, untuk menggantikan beliau.
Di dunia bagian lain menceritakan tentang kekisruhan di Istana Persia. Takhta berpindah-pindah dalam waktu yang cepat karena keserakahan para penghuni istana. Saling membunuh satu sama lain, keluarga sendiri, menjadi kekacauan besar yang saat itu terjadi dalam Istana. Hal ini menimbulkan ide dari tiga putri Khosrou untuk membangkitkan kembali Atanatoi, tentara imortal, menjadi kebanggaan persia seribu tahun lalu. Mereka menunjuk seorang arsitek ternama bernama Atusa untuk menjadi jendral pasukan tak pernah mati tersebut. Rencana tersebut berjalan lancar, namun terselip banyak kelicikan-kelicikan dibalik semua itu. Hal-hal tak terduga membuat pembaca terkagum-kagum dengan inspirasi dan ide-ide penulis dalam menuangkannya dicerita ini.
Bagian lain yang juga berkaitan dengan dua bagian di atas dan tak kalah seru adalah perjalanan Kashva dan Vakhsur ke tibet untuk menemui Biksu Tashidelek mencari kepingan-kepingan keingintahuannya. Namun, dalam perjalanan ini mereka tidak bersama Mashya dan Xerxes karena mereka terpisah di suatu jembatan saat perjalanan ke Tibet. Selain meneruskan misinya, Kashva juga tak ingin kehilangan Xerxes yang merupakan anak dari wanita yang dicintainya, Astu. Kahsva akhirnya berhasil sampai ke kuil perdebatan. Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, Kahsva menemukan petunjuk keberadaan Mahsya dan Xerxes, yaitu Persia, tempat dimana dia diburu oleh Istana. Tapi dia tetap bertekad untuk mencari Xerxes ke Persia. Disanalah akhirnya dia ditangkap oleh Raja baru Persia dan dia diperlakukan tidak selayaknya manusia. Perjalanan Kashva ke Tibet dan ke Persia ini juga digambarkan penulis dengan luar biasa.
Ketiga bagian itu sama-sama bertumpu pada satu titik yaitu sosok Rasulullah. Bagian-bagian cerita dalam buku ini dituangkan dalam bahasa yang puitis, indah dan menarik. Terbuka wawasan karena penggambaran-penggambaran penulis detail akan kejadian saat itu. Kata-katanya benar-benar membuat kita membayangkan berada di kejadian, ketika peperangan, berkumpul dengan Rasulullah dan banyak lagi. Pengetahuan pembaca akan kehidupan Rasulullah yang luar biasa indah dan mulia itu menjadi bertambah dan insya Allah dengan membaca buku ini semakin meningkatkan kecintaan kita pada Allah swt dan kekasih-Nya, Rasulullah saw. Selamat membaca dan terkagum-kagum. J