Senin, 11 April 2011

Pejuang Bangsaku

Hai kalian pejuang bangsa !
Tak inginkah kalian mendengar Indonesia menjadi Indonesia yang cerdas ?
Hai kalian pejuang bangsa !
Adakah dibenakkan kalian merindukan kebebasan ?
Hai kalian pejuang bangsa !
Mengapa tak kalian musnahkan hawa kemalasan dan bangkitkan pendidikan ?

Kita bangsa yang terjajah..
Terjajah oleh kebodohan
Terjajah oleh kemalasan

Bangkitlah wahai pejuang bangsa !
Tunjukkan pada dunia
Indonesia bangsa yang cerdas
Indonesia bangsa yang berpendidikan

Luruskan pandangan tuk menatap masa depan kemajuan bangsa
Langkahkan kaki dengan jemari pengetahuan
Tebarkan kebahagiaan dengan senyum wawasan
Tataplah wahai pejuang bangsa !
Di depan sana Indonesia yang dibanggakan sedang menunggu tuk digenggam
Digenggam oleh kecemerlangan otak dan tutur kata rakyatnya

Sambutlah kebanggaan itu dengan tetesan keringat perjuangan mencari ilmu
Sambutlah kejayaan itu dengan langkah pencarian ilmu
Di puncak itu Indonesia yang cerdas menanti !

Pergilah Kehampaanku

Tinta menggores kisahku
Tangis mengiringi pedihku
Ku pandang sekelilingku
Sepi..
Sunyi..
Hanya kehampaan yang ku jumpai
Ku termenung di keheningan duniaku
Berkhayal cinta kan menyambut hati ini

Semakin terlelap ku dalam khayalan fana
Semakin tersiksa aku akan kesepian ini
Hanya satu pintaku
Dia menjadi belahan jiwa ini
Mengiringi jejak langkahku

Musim tlah berganti
Tak terasa cinta memenjarakan bahagiaku
Kehampaan bebas menelusup setiap relung hatiku

Awan semakin gelap
Menggambarkan jelas keadaanku
Aku ingin cahayaku
Aku ingin kesejukkan cintaku
Mengharap kau di sisiku..
Menginginkanmu mengisi hatiku..
Menawarkan sejuta kebahagiaan
Walau itu hanya mimpi terbodohku
Meski sejuta musimpun berganti
Takkan pernah cintaku bersandar di hatimu
Takkan pernah..

Ku hanya ingin kehampaan ini pergi
Pergi menjauh dari hidupku.

'Habibie' Kecil Tapi Otak Semua

Judul : Habibie Kecil tapi Otak Semua
Pengarang : A. Makmur Makka
Penerbit : Edelweiss
Tebal : 341
Buku ini merupakan cerita tentang Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa di panggil BJ Habibie. Pak Habibie merupakan Presiden Indonesia ke-3 yang menggantikan kepemimpinan Pak Harto. Dari buku ini kita dapat mengenal lebih dalam dengan sosok pak Habibie. Penulis merupakan orang yang berada dekat dengan pak Habibie sehingga mengetahui detail pribadi dan kegiatan pak habibie dengan mencari referensi dari orang-orang yang juga sangat mengenal beliau. Gaya bahasa dari buku ini ringan sehingga tidak merasa terbebani saat membaca.
Buku ini menceritakan bahwa pak Habibie sejak kecilnya sangat susah untuk diajak bermain seperti layaknya anak-anak lain. Beliau lebih suka belajar dan membaca buku. Mungkin dari kegigihan masa kecilnya inilah beliau menjadi orang yang cerdas dan dapat membawa nama baik bangsa. Pak Habibie selain pintar dalam hal teknologi beliau juga pecinta seni, beliau hobi bernyanyi. Pak Habibie merupakan lulusan Universitas Aachen, Jerman.
Dari buku ini kita dapat mengenal kepribadian dan masa kecil pak Habibie yang menarik serta pengalaman pak Habibie ketika menjadi kepercayaan Pak Harto yang saat itu menjabat sebagai Presiden RI. Seperti  kesukaan pak Habibie berenang di Lanra’e dan masa kecilnya di Pare-pare. Kita dapat mengetahui kecerdasan pak Habibie bukan hanya dalam hal teknologi namun juga politik dan ekonomi.
Banyak lagi hal-hal menarik yang ditulis oleh pengarang tentang Pak Habibie. Selain pengalaman beliau juga tentang keromantisan beliau dengan Ibu Ainun. Serta pengalamannya ketika disangka adalah orang Filipina.

'waktu' Jantung Dunia

Bukan maksud menggurui..
Bukan maksud sok bijak..
Dan bukan maksud sok tau..
Cuma pengen curhat tentang waktu yang dengan mudahnya kita buang percuma.
Ingin rasanya kusesali setiap detik yang tlah ku lewati tanpa menjadi berguna sedikitpun..
Ingin rasanya kutangisi setiap detik yang ntah ku lakukan untuk apa..
Dan ingin rasanya aku kembali ke detik dimana aku bukan menjadi siapa-siapa saat itu.. 
Tapi apa itu mungkin ? Sebenarnya tidak, kawan. Waktu memang sudah diciptakan Allah untuk selalu berlari jauh tanpa dapat kita kejar dan tanpa dapat memutar ulang
 Aku suka dengan kata-kata “waktu adalah hal yang paling berharga”.
Karena di satu detik, kita sebenarnya bisa saja melakukan sesuatu yang luar biasa. Tapi kita enggan.
Karena di satu detik, bisa saja menjadi saat yang paling membahagiakan untuk kita. Tapi kita menenggelamkan diri dalam kesedihan.
Pernah kucoba tuk menatap sambil menghayati jarum jam berputar dengan detakannya yang khas bagai jantung yang membantu menghidupkan kita. Ternyata tetes demi tetes air mata mengalir. Waktu mengingatkan aku bahwa aku suatu saat nanti akan bertemu dengan Yang Maha Kuasa. Waktu seakan berkata padaku “hey, kau cuma berada di dunia yang fana ini. Semakin lama aku berputar, semakin dekat kau bertemu Tuhan-Mu”. Layaknya manusia lain aku takut. Takut nantinya aku menghadap Tuhan-Ku dalam keadaan yang nista. Naudzubillahimindzalik.
Waktu menjadi bagian dari pertanyaan pengadilan akhir kita, akhirat. Untuk apa waktu kita digunakan di dunia. Untuk kebaikankah ? atau untuk kepuasan fana semata ?
Ketika satu hari terasa sangat cepat ntah aku harus bahagia atau bersedih. Bahagia karna aku akan menghadapi hari esok yang optimis ku jalani dengan kebahagiaan. Bersedih karna waktu ku semakin berkurang untuk mencoba mengumpulkan bekalku di hari akhir.
Aku bukan manusia yang baik..
Aku bukan manusia yang bijaksana..
Dan aku bukanlah manusia yang jauh dari kata dosa..
Aku manusia pada umumnya yang ingin menikmati kebahagiaan yang fana ini. Tapi apa salahnya kita berusaha setiap saat untuk menggapai tak hanya yang fana tapi yang nantinya akan abadi. *for d’real happiness..

Hanya Merenung

Salahkah aku bila kembali mengenang masa-masa itu..
Masa dimana kebahagiaan dan kerja keras bercampur menjadi satu..
Masa dimana tingkat kebimbanganku memuncak
Dan akhirnya ku memilih jalan ini
ku rindu mereka semua..
ku rindu kebersamaan yg sedikit lagi akan menjadi satu kebahagiaan
Ntah mengapa ku benar-benar sedang rindu masa-masa itu
Maaf..
Maaf karna ku telah mengeluh
Mungkin hanya ini yang bisa ku lakukan
Karna semuanya sudah lewat
Dan inilah jalanku
ku harus menghapus penyesalan ini
ku harus menerima semuanya dengan senyuman
Walau berat, tapi inilah yang terbaik
Inilah yang terindah
Terima kasih atas jalan yang tlah kau beri..

iseng-iseng

Bunga-bunga bermekaran di hatiku ketika ku dapati dirimu di hadapanku.. menenangkan jiwaku yang resah dengan tatapan menyejukkan yang kau beri. Kau taburkan benih asmara yang sempat layu di diriku. Kau hadir dengan sejuta rahasia indah yang ingin segera kuungkap. Ntah mengapa rasaku padamu saat ne bagai suatu keabadian cinta.
Meski ku tau.. perbedaan antara kita takkan pernah bisa menyatukan serpihan-serpihan hatiku ini. Perbedaan yang begitu menyiksaku. Perbedaan yang terus meyayat hatiku. Perbedaan yang membentangkan jarak yang sangat jauh antara kita.
Taukah engkau.. aku mencintaimu.. aku menyayangimu.. tulus dari perasaan terdalamku. Setiap detik ingin rasanya kubenamkan perasaanku tuk diisi oleh hangatnya senyummu.. setiap detik ingin rasanya ku selalu memikirkan dirimu..
Kau bagai oase di gurun pasir yang menyegarkanku. Kau bagai bunga indah di tengah hutan yang gelap. Kau bagai matahari yang menerangi setiap sudut hatiku.. ku tak tau entah bagaimana ku bisa mengungkapkan rasa terdalamku ini padamu. Ku tau kau takkan pernah tau rasaku ini karna kau tlah terlanjur menutup hati dan telingamu dari raungan kasihku.
Ku rindu senyummu setiap waktu.. ku rindu hadirmu..

MUHAMMAD Lelaki Penggenggam Hujan


Judul : MUHAMMAD Lelaki Penggenggam Hujan
Pengarang : Tasaro GK
Penerbit : Bentang

MUHAMMAD Lelaki Penggenggam Hujan merupakan sebuah novel biografi yang menceritakan dua tokoh utama sekaligus, yaitu Muhammad saw dan Kashva. Diceritakan Kashva menempuh perjalanan panjang dan penuh rintangan untuk dapat menemui Sang Lelaki Penggenggam Hujan yang telah diramalkan oleh nabi Zardusht, yaitu Muhammad saw. Kehadiran Rasulullah pun telah tertulis dalam banyak kitab ajaran agama lain sebagai nabi akhir zaman yang akan mendatangkan perdamaian dan mempersatukan umat seluruh bangsa serta sebagai Raja Dunia. Perjalanan Kashva berawal dari pelariannya dari Kuil Sistan ke Gathas yang dilanjutkan ke Perbatasan dan sampai pada Pegunungan Tibet. Di sisi lain, perjalanan Rasulullah untuk menyebarkan agama Allah mengalami banyak tantangan yang memaksakan tejadinya perang melawan penentang Rasulullah, yakni Perang Badar, Perang Uhud, sampai pada terjadinya kesepakatan-kesepakatan yang dijalankan dengan Quraisy untuk kepentingan bersama. Novel ini menceritakan secara detail betapa Bijaksananya sosok Rasulullah yang sangat layak sebagai kekasih Allah. Menceritakan bagaimana masyarakat makkah dan madinah serta bangsa lainnya berbondong-bondong menganut Islam dengan keikhlasan hatinya.
Gaya bahasa novel ini mebuat pembaca mudah terlarut dalam alur ceritanya, indah dan mengena, membuat pembaca seperti ikut berperan dalam setiap perjalanan dan kejadian di dalamnya. Alurnyapun sistematis sehingga mudah diikuti dan tidak membuat bingung pembaca. Kedetailan gambaran kejadian dan sosok tokoh di dalamnya membuat pembaca mudah membayangkan ceritanya. Membacanyapun tidak membuat bosan. Novel ini membuat pembaca lebih mengenal sosok Mulia Rasulullah dan mengetahui ajaran agama lain yang di dalam ajarannya masing-masing telah mengetahui akan datangnya sosok Kekasih Allah itu sebelum Rasulullah benar-benar terlahir di dunia.
Namun ada hal yang mengganjal apakah gambaran-gambaran suasana hati Rasulullah dan perkataan beliau saat sendirian yang ada dalam novel ini benar-benar nyata atau hanya khayalan semata ? Seperti ketika Rasulullah sedang dikejar orang-orang di Thaif dan bersembunyi di kebun di bawah pohon anggur, perkataan Rasulullah saat sendirian itu tidak ada dalam Sunnah Rasul dan tidak mungkin ada orang yang mengetahui perkataan beliau saat sendirian itu. Atau ketika perbincangan Rasulullah dan para sahabat terdekatnya di dalam tenda. Entah bagaimana bisa dijelaskan kata-kata dan perbincangan Rasulullah tersebut sedangkan pada judul dikatakan novel biografi yang membersitkan bahwa novel ini adalah fakta.

Jumat, 08 April 2011

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.

Keberadaan SDM ini harusnya menjadi perhatian yang paling penting. Karena modal pembangunan yang terpenting adalah manusia. Tanpa manusia tak akan terjadi perubahan, pergerakan, dan kemajuan suatu negara. Namun pentingnya SDM ini sering tak disadari oleh negara-negara. Mereka menganggap pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal itu dapat dikatakan benar jikalau negara itu tidak mampu menerapkan strategi yang jitu untuk memanfaatkan SDM secara terorganisir. Malah banyak negara yang mengeluhkan pertumbuhan penduduk yang tinggi karena mereka beranggapan semakin banyak manusia di negara mereka, maka pengangguran akan semakin banyak, masalah kelangkaan pangan semakin serius, dan banyak lagi hal yang berhubungan dengan peningkatan SDM. Negara seperti inilah yang menerapkan dengan benar pentingnya manusia sebagai modal pembangunan.

IPM atau (Indeks Pembangunan Manusia) merupakan indikator keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia. Dari IPM ini dapat dilihat urutan negara yang termasuk menjadi negara maju, berkembang, atau negara terbelakang. Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya. Parameter dari IPM ini ada tiga , yaitu : angka harapan hidup, pencapaian pendidikan, dan pendapatan yang disesuaikan.

Kesehatan dan pendidikan berkaitan sangat erat dengan pembangunan ekonomi. Di satu sisi , modal kesehatan yang lebih baik dapat meningkatkan pengembalian investasi yang dicurahkan untuk pendidikan, karena kesehatan merupakan faktor penting agar seseorang bisa hadir di sekolah dalam proses pembelajaran formal seorang anak. Harapan hidup yang lebih panjang dapat meningkatkan pengembalian atas investasi dalam pendidikan. Di sisi lain, modal pendidikan yang baik dapat meningkatkan pengembalian atas investasi dalam kesehatan, Karena banyak program kesehatan yang bergantung pada keterampilan dasar yang dipelajari di sekolah. [Todaro] Dengan peningkatan pada kedua parameter tersebut maka akan mempengaruhi peningkatan pendapat. Pendapatan per kapita dari masyarakat di suatu negara itu akan memperlihatkan seberapa sejahtera suatu negara itu dilihat dari segi ekonominya. Sehingga bila ketiga parameter tersebut digabungkan menjadi yang dinamakan IPM maka perhitungannya tidak hanya mencakup perekonomian suatu negara namun juga melihat keadaan social negara tersebut.

Beberapa alasan mengapa IPM merupakan indikator yang cukup baik sebagai ukuran pembangunan manusia, adalah:
-  IPM menterjemaahkan secara sederhana konsep yang cukup kompleks kedalam tiga dimensi dasar yang terukur.
-  IPM membantu dalam pergeseran paradigma pembangunan dari pembangunan yang hanya terfokus pada ekonomi menjadi berfokus pada manusia.
-  IPM berfokus pada kapabilitas yang releven, baik untuk negara maju dan berkembang, sehingga menjadikan indeks tersebut sebagai alat yang universal.
-   IPM menstimulasi diskusi mengenai pembangunan manusia.
-  IPM memberikan motivasi bagi pemerintah untuk berkompetisi secara sehat dengan negara/wilayah lain melalui keterbandingan angka IPM.
 
Angka IPM Indonesia dari tahun ke tahun :
tahun 1980 = 0,522
tahun 1985 = 0,562
tahun 1990 = 0,624
tahun 1995 = 0,658
tahun 2000 = 0,673
tahun 2003 = 0,709
tahun 2004 = 0,714
tahun 2005 = 0,723
tahun 2006 = 0,729
tahun 2007 = 0,734


Dapat dilihat dari hasil di atas bahwa IPM Indonesia selalu terjadi kenaikan pada tahun 1980-2007. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin berusaha untuk memperbaiki keadaan. Indonesia memang bukan negara maju, namun banyak orang yang meramalkan akan ada perubahan yang signifikan bagi Indonesia kearah yang lebih baik. Namun IPM Indonesia semakin menurun dalam dua tahun terakhir. Jika pada 2007 berada di peringkat 107 dari 177 negara, pada 2009 menurun menjadi peringkat ke 111. Angka ini jauh di bawah negara-negara ASEAN. Dan pada tahun 2010 Indonesia masuk pada kategori Medium Human Development.
Untuk diketahui bahwa IPM tertinggi pada tahun 1994-2000 dipegang oleh Kanda sedangkan sejak tahun 2001-2010 Norwegia yang mempunyai IPM tertinggi dengan IPM tahun 2006 adalah 0.965. sedang tahun 2006 untuk urutan kedua dan ketiga berada pada negara Islandia dan Australia.
Sedang data IPM di 169 negara di dunia untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut.
A. Very High Human Development
1. Norwegia
2. Australia
3. Selandia Baru
4. Amerika Serikat
5. Irlandia
6. Liechtenstein
7. Belanda
8. Kanada
9. Swedia
10. Jerman
11. Jepang
12. Korea Selatan
13. Swiss
14. Prancis
15. Israel
16. Finlandia
17. Eslandia
18. Belgia
19. Denmark
20. Spanyol
21. Hong Kong, China (SAR)
22. Yunani
23. Italia
24. Luxembourg
25. Austria
26. Inggris
27. Singapura
28. Czech Republic
29. Slovenia
30. Andorra
31. Slovakia
32. United Arab Emirates
33. Malta
34. Estonia
35. Cyprus
36. Hungary
37. Brunei Darussalam
38. Qatar
39. Bahrain
40. Portugal
41. Poland
42. Barbados

B. High Human Development
43. Bahamas
44. Lithuania
45. Chile
46. Argentina
47. Kuwait
48. Latvia
49. Montenegro
50. Romania
51. Croatia
52. Uruguay
53. Libyan Arab Jamahiriya
54. Panama
55. Saudi Arabia
56. Mexico
57. Malaysia
58. Bulgaria
59. Trinidad and Tobago
60. Serbia
61. Belarus
62. Costa Rica
63. Peru
64. Albania
65. Russian Federation
66. Kazakhstan
67. Azerbaijan
68. Bosnia and Herzegovina
69. Ukraine
70. Iran (Islamic Republic of)
71. The former Yugoslav Republic of Macedonia
72. Mauritius
73. Brazil
74. Georgia
75. Venezuela (Bolivarian Republic of)
76. Armenia
77. Ecuador
78. Belize
79. Colombia
80. Jamaica
81. Tunisia
82. Jordan
83. Turkey
84. Algeria
85. Tonga

C. Medium Human Development
86. Fiji
87. Turkmenistan
88. Dominican Republic
89. China
90. El Salvador
91. Sri Lanka
92. Thailand
93. Gabon
94. Suriname
95. Bolivia (Plurinational State of)
96. Paraguay
97. Philippines
98. Botswana
99. Moldova (Republic of)
100. Mongolia
101. Egypt
102. Uzbekistan
103. Micronesia (Federated States of)
104. Guyana
105. Namibia
106. Honduras
107. Maldives
108. INDONESIA
109. Kyrgyzstan
110. South Africa
111. Syrian Arab Republic
112. Tajikistan
113. Viet Nam
114. Morocco
115. Nicaragua
116. Guatemala
117. Equatorial Guinea
118. Cape Verde
119. India
120. Timor-Leste
121. Swaziland
122. Lao People's Democratic Republic
123. Solomon Islands
124. Cambodia
125. Pakistan
126. Congo
127. São Tomé and Príncipe

D. Low Human Development
128. Kenya
129. Bangladesh
130. Ghana
131. Cameroon
132. Myanmar
133. Yemen
134. Benin
135. Madagascar
136. Mauritania
137. Papua New Guinea
138. Nepal
139. Togo
140. Comoros
141. Lesotho
142. Nigeria
143. Uganda
144. Senegal
145. Haiti
146. Angola
147. Djibouti
148. Tanzania (United Republic of)
149. Côte d'Ivoire
150. Zambia
151. Gambia
152. Rwanda
153. Malawi
154. Sudan
155. Afghanistan
156. Guinea
157. Ethiopia
158. Sierra Leone
159. Central African Republic
160. Mali
161. Burkina Faso
162. Liberia
163. Chad
164. Guinea-Bissau
165. Mozambique
166. Burundi
167. Niger
168. Congo (Democratic Republic of the)
169. Zimbabwe

Kamis, 07 April 2011

Menapaki Jalan Cinta


Ketika itu aku masih polos. Ketika itu aku masih sepi. Ku berjalan tanpa arah menerawang ke langit biru nan indah. Ku dengar kicau burung di pagi hari menawarkan nyanyiannya.
Ketika itu aku tenggelam dalam kesedihanku. Tetes demi tetes air mata mengaliri pipiku. Aku hancur. Aku sedang terluka. Kakiku melangkah entah kemana. Pikiranku tak tentu. Sampai ku di sebuah taman indah yang bertabur bunga-bunga cantik. Ku hirup udara segar di sana. Ku rasakan segarnya menembus ke jiwaku memercikkan setetes kelegaan. Pikiranku benar-benar tidak fokus. Ku seperti orang yang kehilangan harapan hidup. Ntah, aku sendiri juga bingung dengan keadaanku saat itu.
Dan semua berawal dari taman itu. Terasa olehku ada seseorang yang mendekat duduk di sampingku. Tiba-tiba dia memberikan senyuman yang menurutku senyuman terindah yang pernah ku lihat. Dia sosok laki-laki yang di idamkan semua wanita. Senyumnya yang memikat, tatapannya yang menyejukkan. Di tengah kesedihanku itu dia tiba-tiba memberikan angin segar untukku. Dia menenangkanku dengan candaannya.
Pertemuan itu berakhir sudah. Aku dan dia berpisah. Meninggalkan sejuta obrolan yang terucap dari bibir kami. Yang saat itu ada di benakku “mungkinkah aku dan dia akan bertemu lagi ?”.
                                                                           ***
Sebulan kemudian. Sepeti halnya manusia biasa, hatiku mudah dibolak-balikkan oleh Yang maha Kuasa. Aku bergembira. Sangat bergembira. Ku langkahkan kaki sambil menyanyi yang entah nada apa yang ku lantunkan. Saat itu aku berniat untuk ke taman sebulan yang lalu ketika aku belum bisa memecahkan masalahku sendiri. Ku duduk di tempatku yang dulu. Dan itu mengingatkanku pada dia yang menghampiriku yang menghilangkan kepenatanku. Khayalanku melayang ke waktu itu, ketika aku tersenyum dan tertawa di sampingnya. Memang aneh pertemuan itu, hanya sekali aku bertemu dengannya tapi aku sudah merasakan kenyamanan menumpahkan perasaanku padanya. Dan dalam sebulan itu, pikiranku terisi setiap harinya oleh kenangan pertemuan pertama dan mungkin terakhir kami.
Tiba-tiba pandangan ku terpaku pada sosok yang mungkin ku kenal. Yap. Dia laki-laki yang menempati hatiku saat ini. Tapi bukan kebahagiaan saat itu yang menemaniku, namun kebingungan, kesedihan, kekecewaan yang bercampur menjadi satu. Dia bersama wanita yang aku yakini adalah kekasihnya. Kemesraannya tidak bisa membuatku untuk menolak kenyataan itu. Tapi ku tak ingin terlihat sedih. Ku berpura-pura tidak melihat ke arah mereka walaupun pandanganku selalu menarikku untuk mengawasinya.
Ku dengar seseorang memanggil namaku. Dan aku arahkan pandanganku ke asal suara itu. Tersentak aku beberapa saat. Dia laki-laki itu, menghampiriku. Aku tak tau harus berkata apa. Hatiku bergejolak tak keruan. Ku hanya bisa tersenyum. Dia kenalkan aku pada wanita di sampingnya. Dan dugaanku tidak meleset. Wanita itu kekasihnya. Puing-puing hatiku bertaburan menghilangkan kesadaranku seketika dari dunia nyata.
Aku pamit pulang karena langit sudah semakin gelap. Kemudian dia meminta untuk selalu berhubungan sebagai sahabat denganku. Walau perih, aku terima persahabatannya. Dan aku pergi dengan senyum yang ku paksakan.
                                                            ***
Setahun sudah persahabatanku dengannya terjalin. Dan kami sangat dekat. Hampir setiap hari aku habiskan bersama dengannya. Dia menemaniku di setiap kegiatanku. Namun, dia masih bersama kekasihnya. Dan dia sangat mencintai kekasihnya itu. Di saat dia bercerita betapa ia menyayangi kekasihnya, aku tersenyum dalam kesedihan. Ku tahan banjir air mataku. Ku tahan perasaanku untuk marah. Aku benar-benar terluka. Aku hanya ingin dia bersamaku. Mengisi hatinya hanya untukku. Tapi bagiku itu mustahil.
Ku nikmati saja perasaan dan kebersamaanku ini. Walau cinta ini hanya dalam diam. Dalam keheningan. Tak ada satupun yang tau betapa aku mencintai dan menyayanginya. Ku coba mengisi hatiku dengan yang lain, tapi tak bisa. Aku terlanjur terpaku padanya. Dia yang member semangat dan warna baru di hidupku. Tak bisa ku sanggah perasaan ini. Aku mencintainya.
Satu hari aku berjalan dengannya. Dia ingin bercerita padaku tentang suatu hal yang penting menurutnya. Tibalah kami di tempat pertama kali pertemuan itu terjadi. Percakapan dibuka dengan kenangannya tentang pertemuan kami. Dia tertawa bahagia menelusuri persahabatan kami. Dalam hati, aku terharu, aku terluka. Di satu sisi aku bahagia di sampingnya, di sisi lain aku sangat terluka bersamanya karena aku tau aku tak mungkin bersatu dengannya sebagai dua sejoli yang bertabur cinta.
Beberapa saat tatapannya kosong, senyumnya hilang, wajahnya pucat. Dia genggam erat tanganku. Dia ceritakan bahwa dulu dia mendekatiku karena dia tak ingin ada orang lain yang bersedih di taman itu selain dirinya. Dengan berbisik dia ucapkan kata demi kata yang mengahancurkan perasaanku. Dulu di hari aku bersedih, ternyata bukan hanya aku seorang di taman itu yang merenung atas kesedihan. Dia orang yang menemaniku dalam kesedihan itu. Namun ketika dia melihatku meneteskan air mata, kesedihannya hilang. Dia ingin menghiburku. Padahal kesedihanku belum seberapa dengan kesedihan yang ia alami. Aku bagai tersengat listrik dengan voltase yang tinggi. Dia mengatakan saat itu hidupnya divonis tidak lama lagi. Kanker otak sudah menjalari dirinya. Aku terdiam. Aku membisu. Saat itu aku ingin ada kata lagi di antara kami. Aku ingin meresapi kata-kata itu sebentar saja.
Aku sangat menyayanginya. Aku tak ingin terjadi perpisahan antara kami. Aku tak ingin di tinggalkan. Dia mencoba menenangkanku. Dia katakan bahwa sesuatu yang pasti di dunia ini adalah kematian. Tak ada yang bisa menghalangi. Wajahnya semakin pucat. Tatapannya tak lagi menyejukkan. Tatapannya membuat aku semakin tersiksa. Dia katakan bahwa dia sangat menyayangiku. Aku adalah sahabat dan adik terbaik yang pernah dimilikinya. Aku benar-benar membisu. Katanya aku adalah anugerah Tuhan yang terindah yang menemaninya saat keterpurukan menyiksanya. Katanya akulah yangmengukir senyum di wajahnya.
Dia sandarkan kepalanya di bahuku seperti meminta perlindungan dari ketakutannya. Tatapanku kosong. Dia berbisik “Sahabatku, aku akan menyayangimu selamanya. Jangan ada lagi air mata di pipimu. Dua dunia yang berbeda tak akan bisa menghapus kisah indah kita bersama. Terima kasih sahabat dan adik termanisku”.
Perlahan matanya menutup. Kesakitan menjalari wajahnya. Malaikat maut sudah berkunjung di sekitar kami. Aku menangis. Ku peluk erat dia. Ku rasakan kasih sayangnya. Dia pergi. Pergi untuk ketenangan selamanya. Setahun perjalanan hidup ku dan dia tak akan pernah bisa ku hapus dari ingatanku. Cintaku tak terbalas. Separuh jiwaku hilang. Aku terluka. Tak ada kata yang bisa ku ucap hanya menangis dan terus memeluknya. Aku mencintainya. Aku menyayanginya. Aku tak ingin berpisah dengannya. Lama ku lakukan hal sia-sia yang tak akan bisa membuatnya kembali ke dunia fana ini. Ku tata kembali perasaanku. Ku lihat langit senja menghiasi angkasa. Tersadar olehku, aku takkan pernah mengisi hatinya menjadi orang yang ia cintai. Cintaku takkan bersambut. Keheningan menemaniku di kesedihan senja. Cinta dalam diamku pergi. Tak akan pernah dia tau bahwa aku begitu dalam mencintainya. Akan ku jaga cinta ini selamanya.
***

Senin, 04 April 2011

Sensus Penduduk 2010 (BPS)

"Sensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama, untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014. Kita telah menetapkan visi pembangunan lima tahun ke depan, yaitu, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berke-adilan. Keberhasilan kita mencapai visi pembangunan itu, ikut ditentukan oleh kemampuan kita, dalam menge-lola manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.”
PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Susilo Bambang Yudhoyono
Jumat, 30 April 2010

Sensus Penduduk Indonesia 2010 (disingkat SP2010) adalah sebuah sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia pada tanggal 1 Mei - 15 Juni 2010. Awalnya sensus ditargetkan selesai pada 31 Mei 2010. Namun pada tanggal 31 Mei 2010, BPS memperpanjang waktu sensus penduduk Indonesia sampai tanggal 15 Juni 2010. Ada beberapa daerah yang sudah menyelesaikan sensus sebelum tanggal 31 Mei, ada juga yang selesai sebelum 15 Juni. Sumber lainnya menyatakan bahwa sensus penduduk secara resmi berakhir pada 30 Juni 2010.

Ini adalah sensus penduduk ke-6 setelah Indonesia merdeka. Sensus ini menggunakan teknologi Intelligent Character Recognition/ Optical Mark Reader (ICR/OMR).  Dalam sensus ini akan diajukan 43 pertanyaan mengenai: kondisi dan fasilitas perumahan dan bangunan tempat tinggal, karakteristik rumah tangga dan keterangan individu anggota rumah tangga.

Biaya sensus ini Rp 3,3 triliun. BPS memperhitungkan biaya Sensus Penduduk 2010 hanya 1,5 dolar AS per jiwa dibandingkan dengan biaya sensus Amerika Serikat yang mencapai 3 dolar AS per jiwa. BPS mengerahkan 700.000 tenaga pencacah. Dalam sensus ini, BPS hanya akan mencacah penduduk yang sudah menetap di dalam negeri (menetap lebih dari 6 bulan; kecuali diplomat asing).

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Distribusi penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa yaitu sebesar 58 persen, yang diikuti oleh Pu­lau Sumatera sebesar 21 persen. Selanjutnya untuk pulau-pulau/kelompok kepulauan lain berturut-turut adalah sebagai berikut: Sulawesi sebesar 7 persen; Kalimantan sebesar 6 persen; Bali dan Nusa Tenggara sebesar 6 persen; dan Maluku dan Papua sebesar 3 persen.

Dengan luas wilayah Indonesia yang sekitar 1.910.931 km2, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km2. Provinsi yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 14.440 orang per km2. Sementara itu, provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang per km2.

Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk nasional pada 2010 tercatat sebesar 1,49 persen dengan laju pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Papua yaitu 5,45 persen dengan total jumlah penduduk mencapai 2.851.999 jiwa.
Dilihat dari hasil sensus penduduk 2010, kita dapat memprediksi dampak-dampak yang akan terjadi di Indonesia, seperti kekurangan pangan, pengangguran meningkat, tingkat kriminalitas meningkat, dan banyak lagi. Namun bila kita bisa memanfaatkan dengan baik sumber daya manusia ini sebagai suatu modal pembangunan bangsa, maka dampak yang diberikan dari pertumbuhan penduduk ini menjadi hal yang positif. Tetapi untuk saat ini, bila kita lihat Indonesia secara kasat mata, manusia sebagai modal pembangunan itu masih belum bisa direalisasikan karena dengan keadaan bangsa dan pemerintahan saat ini ntah mengapa yang ada hanya pesimistis. Penganguran masih banyak berkeliaran, di televisi pemberitaan tentang kriminalitas selalu ada setiap harinya. Yang Indonesia butuhkan saat ini adalah kinerja pemerintahan yang membangun bangsa serta kerja sama dari rakyat Indonesia agar tidak hanya menjadi penonton kehancuran bangsa. Mulailah bangun mindset rakyat bahwa Indonesia ini bisa maju dengan modal manusia yang berkualitas. Insya Allah cita-cita pembangunan dan kejayaan Indonesia akan terwujud.

Minggu, 03 April 2011

Luasnya Statistik dan Biografi Beberapa Ahli Statistik

Dunia tanpa data seperti tersesat di tengah hutan lebat. Karena data merupakan kebutuhan yang penting untuk membangun suatu negara, perusahaan, tempat tinggal, ataupun hal-hal kecil lainnya. Kejadian di dunia membutuhkan sebuah bukti konkrit untuk pemecahan masalah-masalah yang ada. Itulah sebabnya diperlukan keberadaan data. Bila berbicara tentang data selalu berkaitan dengan ilmu statistik. Karena pengertian statistika sendiri adalah ilmu yang berkaitan dengan data. Statistika merupakan ilmu yang luas, bisa merambat disegala bidang, seperti :
* Bisnis, meliputi: Ekonomi, Engineering, Marketing, dan Computer Science
* Kesehatan dan Medis, meliputi: Genetika, Clinical Trials, Epidemiologi, danFarmakologi
* Pemerintahan, meliputi: Sensus, Hukum, dan National Defense
* Lingkungan, meliputi: Pertanian, Ekologi, Kehutanan, dan Populasi Binatang
* Physical Sciences, meliputi: Astronomi, Kimia, dan Fisika
* Berikut adalah bentuk data yang biasa disajikan oleh statistik.

Bila kita kaitkan, berarti dunia ini membutuhkan ahli-ahli statistik yang diharapkan dapat membangun negara dengan data yang jujur apa adanya, tanpa rekayasa. Beberapa ahli dunia adalah berikut ini :

1. Prof. J Supranto, MA. APU adalah Guru Besar pada Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta, sejak April 1999, pada Program Magister Manajemen UPI YAI sampai sekarang. Lahir di Semarang pada 22 Mei 1939. Sejak tahun 1964 hingga 1996 mengabdi di Kantor Biro Pusat Statistik, dan menduduki berbagai jabatan penting diantaranya Ahli Peneliti Utama, bidang Ekonomi dan Manajemen. Di samping itu, juga menjadi Dosen Akademi Ilmu Statistik, Fakultas Ekonomi UI, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Universitas Atmajaya, Tarumanagara, dan Trisakti.

Sejak 1997 sebagai Dosen S2 pada Program Magister Manajemen dan Dosen S3 Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Persada Indonesia YAI sampai sekarang, mengajar mata kuliah Metode Penelitian, Metode Kuantitatif untuk Bisnis, Ekonometrika, Riset Pemasaran, Manajemen Pemasaran.
Pengalaman Kepemimpinan/manajemen di lingkungan Universitas Persada Indonesia YAI, Menjabat sebagai Wakil Bidang II ( Publikasi Ilmiah, Jurnal & Hak Paten) pada Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) UPI YAI sejak Sepetember 2010- sekarang, Sebagai Pembina Fakultas Psikologi UPI YAI sejak 01 April 2009-Agustus 2010, pernah menjabat Kepala PPEA Pascasarjana UPI YAI 1999-2009.

Riwayat Pendidikan :
- University of Wisconsin, USA, (Computer Course), 1970
- University of North Carolina, USA, (Master of Experimental Statistics), 1963
- Akademi Ilmu Statistik (Bachelor of Statistics), 1961
Pendidikan Professional:
- Sekolah Staf & Pimpinan Administrasi, SESPA, 1974
- Kursus Statistik untuk Perencanaan, Tokyo, 1975
- Kursus Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta (BAPPENAS & ESCAP BANGKOK), 1975
- Training of Trainer, Yakarta (LAN & ESCAP BANGKOK), 1975 

2. I Gusti Ngurah Agung adalah ahli statistik terkemuka di dunia yang telah memiliki berbagai karya temuan yang digunakan dalam literatur statistik internasional. Karyanta menjadi a much needed book di Amerika Serikat. Rabu (3/6) 2009 di Kampus UI Depok mengadakan peluncuran buku Time Series Data Analysis Using E-Views karya Prof.Dr.I Gusti Ngurah Agung, peserta program doktoral biostatistik di School of Public Health, The University of California at Chapel Hill, N.C. USA. Dalam buku ini, ia memaparkan langkah-langkah praktis untuk mengoptimalkan software pengolahan data Eviews, software ini masih tergolong jarang digunakan di Indonesia dan buku panduan mengenai Eviews pun masih sangat jarang di Indonesia. Namun software ini unggul dibanding software pengolah data lainnya.

3. Harold Jeffreys F.R.S. (1891-1989) tahun 1992 berada di Cambridge, sebagai seorang dosen matematika. Sekitar tahun 1930, seorang penulis fisika, matematika aplikasi dan metode ilimah, mulai mengaplikasikan the Bayesian argument to Statistics versinya sendiri. Setelah dua dekade dia memproduksi lebih dari 20 artikel statistic dan buku besar, Theory of Probability.
Jeffreys menulis lebih dari 400 paper, biasanya sendirian, menyangkut mekanik, zat cair dan gas yang dinamik, metereologi, geofisika dan peluang. Ini adalah daftar papernya.

>> H. Jeffreys and B. Swirles (eds.) (1971-77) Collected Papers of Sir Harold Jeffreys on Geophysics and other Sciences in six volumes, London, Gordon & Breach.
>> The statistics papers are in volume 6, Mathematics, Probability & Miscellaneous Other Sciences.
>> The coverage is not comprehensive for Jeffreys omitted papers that had been superseded by his books Scientific Inference and Theory of Probability.

4. Abrahim Wald dilahirkan dalam keluarga Yahudi di Hungaria. Wald dipersilahkan untuk menghadiri Universitas Cluj karena kemampuannya dalam matematika. Dia ingin untuk terus melakukan penelitian matematika dan pada tahun 1927 ia masuk ke Universitas Wina untuk belajar dengan Karl Menger. Dia bekerja di bawah Menger 's pengawasan pada geometri dan telah diberikan kepada doktor di 1931.
Tulisan di kertas Wald tahun 1939, Sejarah Matematik Statistik.

“... menunjukkan bahwa dua masalah statistik teori pada waktu itu, pengujian dan estimasi hypotheses, keduanya dapat dipandang sebagai kasus khusus sederhana dari masalah yang lebih umum - saat ini dikenal sebagai "statistik keputusan masalah". ... Dia mendefinisikan kehilangan fungsi, fungsi risiko, memperoleh distribusi, aturan keputusan Bayes, admissible keputusan peraturan, minimax keputusan dan peraturan, dan membuktikan bahwa keputusan minimax aturan konstan memiliki risiko di bawah keteraturan kondisi tertentu.”

Wald adalah yang pertama yang memecahkan masalah umum uji statistik hypotheses. Ini sangat banyak ditujukan untuk aplikasi praktis dan teorema pada distribusi yang diperlukan jumlah pengamatan, dan pada kendala terkait dengan kesalahan, aplikasi segera ditemukan.

 
5. Jan Fischer (lahir 2 Januari 1951; umur 60 tahun) adalah Perdana Menteri dari pemerintahan sementara Republik Ceko sejak 8 Mei 2009. Sebagai ahli statistik, dia sebelumnya menjabat sebagai presiden Kantor Statistika Ceko sejak April 2003. Jan Fischer lahir di Praha, Cekoslowakia. Ayahnya adalah seorang peneliti di Institut Matematika di Akademi Ilmu Ceko dan mengkhususkan diri dalam bidang matematika dan penerapan statistika pada genetika, pengembangbiakan selektif dan pengobatan.
Ayahnya adalah seorang Yahudi yang berhasil selamat dari peristiwa Holocaust. Ibunya juga merupakan ahli statistik. Fischer lulus dari Universitas Ekonomi Praha pada 1974 dalam bidang statistika dan ekonometrik. Dia menyelesaikan studi pascasarjananya di sana pada 1985 dalam bidang ekonomi statistik. Dia adalah anggota Partai Komunis Cekoslowakia dari tahun 1980 sampai keruntuhan rezim komunisme pada 1989.