Senin, 11 April 2011

MUHAMMAD Lelaki Penggenggam Hujan


Judul : MUHAMMAD Lelaki Penggenggam Hujan
Pengarang : Tasaro GK
Penerbit : Bentang

MUHAMMAD Lelaki Penggenggam Hujan merupakan sebuah novel biografi yang menceritakan dua tokoh utama sekaligus, yaitu Muhammad saw dan Kashva. Diceritakan Kashva menempuh perjalanan panjang dan penuh rintangan untuk dapat menemui Sang Lelaki Penggenggam Hujan yang telah diramalkan oleh nabi Zardusht, yaitu Muhammad saw. Kehadiran Rasulullah pun telah tertulis dalam banyak kitab ajaran agama lain sebagai nabi akhir zaman yang akan mendatangkan perdamaian dan mempersatukan umat seluruh bangsa serta sebagai Raja Dunia. Perjalanan Kashva berawal dari pelariannya dari Kuil Sistan ke Gathas yang dilanjutkan ke Perbatasan dan sampai pada Pegunungan Tibet. Di sisi lain, perjalanan Rasulullah untuk menyebarkan agama Allah mengalami banyak tantangan yang memaksakan tejadinya perang melawan penentang Rasulullah, yakni Perang Badar, Perang Uhud, sampai pada terjadinya kesepakatan-kesepakatan yang dijalankan dengan Quraisy untuk kepentingan bersama. Novel ini menceritakan secara detail betapa Bijaksananya sosok Rasulullah yang sangat layak sebagai kekasih Allah. Menceritakan bagaimana masyarakat makkah dan madinah serta bangsa lainnya berbondong-bondong menganut Islam dengan keikhlasan hatinya.
Gaya bahasa novel ini mebuat pembaca mudah terlarut dalam alur ceritanya, indah dan mengena, membuat pembaca seperti ikut berperan dalam setiap perjalanan dan kejadian di dalamnya. Alurnyapun sistematis sehingga mudah diikuti dan tidak membuat bingung pembaca. Kedetailan gambaran kejadian dan sosok tokoh di dalamnya membuat pembaca mudah membayangkan ceritanya. Membacanyapun tidak membuat bosan. Novel ini membuat pembaca lebih mengenal sosok Mulia Rasulullah dan mengetahui ajaran agama lain yang di dalam ajarannya masing-masing telah mengetahui akan datangnya sosok Kekasih Allah itu sebelum Rasulullah benar-benar terlahir di dunia.
Namun ada hal yang mengganjal apakah gambaran-gambaran suasana hati Rasulullah dan perkataan beliau saat sendirian yang ada dalam novel ini benar-benar nyata atau hanya khayalan semata ? Seperti ketika Rasulullah sedang dikejar orang-orang di Thaif dan bersembunyi di kebun di bawah pohon anggur, perkataan Rasulullah saat sendirian itu tidak ada dalam Sunnah Rasul dan tidak mungkin ada orang yang mengetahui perkataan beliau saat sendirian itu. Atau ketika perbincangan Rasulullah dan para sahabat terdekatnya di dalam tenda. Entah bagaimana bisa dijelaskan kata-kata dan perbincangan Rasulullah tersebut sedangkan pada judul dikatakan novel biografi yang membersitkan bahwa novel ini adalah fakta.

0 komentar:

Posting Komentar