Bukan maksud menggurui..
Bukan maksud sok bijak..
Dan bukan maksud sok tau..
Cuma pengen curhat tentang waktu yang dengan mudahnya kita buang percuma.
Ingin rasanya kusesali setiap detik yang tlah ku lewati tanpa menjadi berguna sedikitpun..
Ingin rasanya kutangisi setiap detik yang ntah ku lakukan untuk apa..
Dan ingin rasanya aku kembali ke detik dimana aku bukan menjadi siapa-siapa saat itu..
Tapi apa itu mungkin ? Sebenarnya tidak, kawan. Waktu memang sudah diciptakan Allah untuk selalu berlari jauh tanpa dapat kita kejar dan tanpa dapat memutar ulang
Aku suka dengan kata-kata “waktu adalah hal yang paling berharga”.
Karena di satu detik, kita sebenarnya bisa saja melakukan sesuatu yang luar biasa. Tapi kita enggan.
Karena di satu detik, bisa saja menjadi saat yang paling membahagiakan untuk kita. Tapi kita menenggelamkan diri dalam kesedihan.
Pernah kucoba tuk menatap sambil menghayati jarum jam berputar dengan detakannya yang khas bagai jantung yang membantu menghidupkan kita. Ternyata tetes demi tetes air mata mengalir. Waktu mengingatkan aku bahwa aku suatu saat nanti akan bertemu dengan Yang Maha Kuasa. Waktu seakan berkata padaku “hey, kau cuma berada di dunia yang fana ini. Semakin lama aku berputar, semakin dekat kau bertemu Tuhan-Mu”. Layaknya manusia lain aku takut. Takut nantinya aku menghadap Tuhan-Ku dalam keadaan yang nista. Naudzubillahimindzalik.
Waktu menjadi bagian dari pertanyaan pengadilan akhir kita, akhirat. Untuk apa waktu kita digunakan di dunia. Untuk kebaikankah ? atau untuk kepuasan fana semata ?
Ketika satu hari terasa sangat cepat ntah aku harus bahagia atau bersedih. Bahagia karna aku akan menghadapi hari esok yang optimis ku jalani dengan kebahagiaan. Bersedih karna waktu ku semakin berkurang untuk mencoba mengumpulkan bekalku di hari akhir.
Aku bukan manusia yang baik..
Aku bukan manusia yang bijaksana..
Dan aku bukanlah manusia yang jauh dari kata dosa..
Aku manusia pada umumnya yang ingin menikmati kebahagiaan yang fana ini. Tapi apa salahnya kita berusaha setiap saat untuk menggapai tak hanya yang fana tapi yang nantinya akan abadi. *for d’real happiness..
0 komentar:
Posting Komentar