Pengertian harga diri bangsa itu luas. Harga diri menurut Stuart dan Sundeen ( 1991 ) adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Sedang bangsa menurut Hans Kohn (Kaelan, 2002: 212-213) adalah terbentuk oleh persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. Bila kita simpulkan harga diri bangsa adalah penilaian bangsa lain terhadap suatu bangsa dengan melihat kehormatan, kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten dari bangsa itu.
Bila kita membahas tentang harga diri bangsa Indonesia entah mengapa terbesit betapa bobroknya harga diri bangsa kita saat ini. Saya searching-searching tentang harga diri bangsa dan tulisan-tulisan yang saya dapatkan sebagian besar adalah kekecewaan. Entah kekecewaan terhadap pemerintah, terhadap prestasi bangsa, maupun perilaku bangsa Indonesia sendiri. Memang tak bisa kita pungkiri kita terlanjur underestimate terhadap pemerintah karena kita merasa pemerintah yang tidak tegaslah yang membuat harga diri bangsa seperti terinjak-injak. Terutama bila hal ini jika disangkutpautkan dengan masalah pertikaian Indonesia-Malaysia. Kita sering membanding-bandingkan pemerintah sekarang yang tak tegas saat Malaysia dengan seenak udelnya mempermainkan bangsa kita dengan kepemimpinan jaman Soekarno yang dengan gagahnya mengobarkan semangat bangsa “Ganyang Malaysia!”.
Kita semua merindukan harga diri bangsa yang dihormati dan dihargai oleh bangsa lain. Bukan seperti saat ini dimana bangsa lain seperti memandang sebelah mata pada bangsa kita. Sebenarnya kita tidak bisa sepenuhnya melimpahkan kesalahan ini pada pemerintahan, kita juga seharusnya berkaca “Apa yang kita lakukan saat bangsa dalam keadaan seperti ini ?”. Sebagian besar rakyat kita hanya bisa mengkritisi tanpa bertindak yang dapat meningkatkan harga diri bangsa. Seharusnya kita juga ikut berjuang memperbaiki nama Indonesia. Hilangkan kemalasan dari pribadi kita. Tingkatkan prestasi untuk bersaing dengan dunia Internasional sehingga nama Indonesia kembali terangkat dan bangsa lain menjadi segan dengan kita. Satu hal yang seharusnya lebih kita tingkatkan adalah “NASIONALISME”.
Sekarang ini penghargaan terhadap pahlawan sendiripun seperti tak digubris, kecintaan tulus terhadap bangsa luntur yang ada hanya kritik, kritik, dan kritik. Bagaimana harga diri bangsa membaik ? Bersatulah wahai pejuang bangsa ! Hilangkan keegoan, redam amarah sehingga tak ada lagi pertikaian antar ras dan agama, fokuskan tujuan kita di satu titik yaitu Nasionalisme. Yang saat ini dibutuhkan adalah kerjasama kita semua untuk membangun bangsa bukan hanya tugas sekelompok orang. Kita hidup, menghirup udara, mencari ilmu, dan mendapat kasih sayang di negara Indonesia. Mengapa tak kita berikan cinta tulus kita pada tanah air kita ini ? Bersatulah putra/i bangsa. Kita majukan bangsa dengan kekokohan pribadi kita semua. Tunjukkan pada dunia bahwa kita bangsa yang tak bisa dipandang sebelah mata. Kita bangsa yang hebat!
0 komentar:
Posting Komentar